Karya Ilmiah
Membandingkan Serbuk Biji Nangka(Artocarpus integra) dengan Tepung Teringu
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
Nurul Fitriani D.C
NIS. 5693
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
Membandingkan Serbuk Biji Nangka(Artocarpus integra) dengan Tepung Teringu
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh :
Nurul Fitriani D.C
NIS. 5693
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Membandingkan Serbuk Biji Nangka(Artocarpus integra) dengan Tepung Teringu
Penyusun : Nurul Fitriani Dwi Ciptani
NIS. 5693
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah
Karya tulis ini disahkan pada, Maret 2012
Oleh
Pembimbing
Drs. Kirwanto
NIP. 19630809.199512.1001
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini yang berjudul “Membandingkan Serbuk Biji Nangka(Artocarpus integra) dengan Tepung Teringu” dengan baik. Oleh karena itu, dengan terselesaikanya karya ilmiah ini, penulismengucapkanterimakasihkepada :
1. Bapak Drs. Kirwanto selaku guru pembimbing Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan karya ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibu guru SMA N 1 Kutowinangun yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penulisan Karya Ilmiah ini.
3. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moral maupun material kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan baik.
4. Teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Semoga Karya Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bacaan yang menarik dan memberikan pengetahuan tentang pengolahan biji nangka. Penulis sangat menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan Karya Ilmiah yang akan datang.
Kebumen, 25 Februari 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul............................................................................................. ii
Lembar Pengesahan..................................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................. iv
Daftar Isi...................................................................................................... v
Daftar Tabel................................................................................................. vii
Daftar Gambar............................................................................................. viii
Abstrak ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A.1. Latar Belakang............................................................................ 1
A.2. Identifikasi Masalah.................................................................... 2
A.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 2
A.4. Manfaat ...................................................................................... 2
BAB II TELAAH PUSTAKA................................................................. 3
B.1 Deskripsi Pohon Nangka............................................................ 3
B.1.1 Daun dan Batang.......................................................... 4
B.1.2 Biji Nangka/Beton......................................................... 4
B.1.3 Kegunaan...................................................................... 4
B.1.4 Arkeologi....................................................................... 4
B.1.5 Panen dan Hasil............................................................. 4
B.2 Klasifikasi Pohon Nangka..........................................................
B.3 Faktor pendukung...................................................................... 5
B.3.1 Keinginan dan Kebiasaan Remaja................................. 5
B.3.2 Pengaturan Diet............................................................. 5
B.3.3 Kebiasaan Makan yang Kurang Baik............................ 6
B.3.4 Kandungan Gizi Biji Nangka/Beton............................. 6
BAB III METODOLOGI......................................................................... 7
C.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 7
C.2 Bahan dan Alat......................................................................... 7
C.3 Proses Pembuatan Bubuk Biji Nangka..................................... 7
C.4 Menguji Lama Bubuk Biji Nangka Bertahan............................ 9
C.5 Pengolahan Bubuk Biji Nangka menjadi Makanan.................. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ 10
D.1 Kekurangan Bubuk Biji Nangka............................................... 10
D.2 Kelebihan Bubuk Biji Nangka.................................................. 10
BAB V PENUTUP.................................................................................... 11
E.1 Kesimpulan............................................................................... 11
E.2 Saran ........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12
DAFTARTABEL
Halaman
TABEL I. Kandungan Gizi pada Biji Nangka............................................ 6
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Pohon Nangka saat berbuah................................................. 3
Gambar 2. Biji Nangka setelah diiris tipis.............................................. 7
Gambar 3.a Biji setelah dikeringkan........................................................ 8
Gambar 3.b. Hasil pengeringan tampak dekat.......................................... 8
Gambar 4. Biji akan dihaluskan............................................................. 8
Gambar 5.a. Proses penghalusan............................................................... 8
Gambar 5.b. Bubuk yang dipakai yaitu bubuk yang menempel pada dinding blender 8
Gambar 6. Serbuk biji nangka................................................................ 8
Gambar 7. Bahan yang dicampur jadi satu............................................ 9
Gambar 8. Adonan saat dimasak........................................................... 9
ABSTRAK
Nangka merupakan tanaman asli dan telah lama tumbuh liar di hutan-hutan hujan. Sejak lama pula Nangka telah dibudidayakan, dan pohon nangka hampir dijumpai di seluruh Indonesia. Setelah mengonsumsi buah nangka, banyak yang membuang biji nangka begitu saja dan pada akhirnya biji nangka dapat digolongkan menjadi limbah.
Di lain sisi lain masyarakattidak memerdulikan apa yang mereka konsumsi, dapat dilihat dari jumlah obesitas, diabetes di Indonesia. Banyak orang yang berobat kesana-kemari mencari kesembuhan. Mau tidak mau mereka mengonsumsi puluhan tablet obat dan di sisi lain obat merupakan racun. Selain itu secara berangsur-angsur obat dapat menyebabkan kecanduan.
Penulis memilih biji nangka untuk obat diabetes karena kandungan gizi biji nangka telah diketahui sebelumnya.Selain itu ketika kita mengolah biji nangka, secara tidak langsung kita membantu menjaga ligkungan, khusus nya limbah biji nangka.
BAB I
PENDAHULUAN
A.1. Latar Belakang
Nangka merupakan tanaman asli dan telah lama tumbuh liar di hutan-hutan hujan. Sejak lama pula Nangka telah dibudidayakan, mengintrodusir dan telah dapat tumbuh alami di banyak tempat di daerah tropis khususnya kawasan Asia Tenggara. Sehingga pohon nangka hampir dijumpai di seluruh Indonesia. Umumnya ditanam di pekarangan rumah. Untuk daerah-daerah di Indonesia, penanaman baru dilakukan pada tingkat pekarangan atau perkebunan kecil dan umumnya banyak dijumpai di pedesaan.
Yogyakarta memiliki makanan khas bernama “gudeg”, dengan demikian mereka memang memanfaatkan buah nangka sebagai bahan dasar makanan khas mereka. Akan tetapi banyak masyarakat di luar Yogyakarta ketika menikmati buah masak dari nagka melupakan biji dari buah yang mereka makan. Biji nangka setelah menjadi limbah memang tidak tergolong limbah yang sulit diuraikan tanah (contohnya plastik). Akan tetapi alangkah baiknya jika dari ujung akar hingga ujung daun dapat diolah semua.
Ketika kita akan membuat makanan, pasti tepung selalu hadir. Entah tepung terigu, tepung beras, ataupun jenis tepung lainnya. Dari sekian jenis tepung, tepung terigu banyak digunakan pedagang kue khususnya. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh ahli gizi, kandungan tepung terigu yang mendominasi adalah karbohidrat. Bagi masyarakat yang memiliki kadar gula darah tinggi, berat badan kurang proporsional maka mereka kesulitan saat ingin mengonsumsi makanan yang umumnya terbuat dari tepung.
Dari data-data di atas penulis berharap dengan pemafaatan biji nangka ini penulis dapat membantu mereka yang sedang mengurangi kandungan karbohidrat dalam makanan mereka, ataupun dapat memberi solusi tentang biji nangka yang belum dimanfaatkan sebelumnya, selain itu bagi siapa saja yang membaca Karya Ilmiah ini. Pada akhirnya penulis berkesimpulan bahwa limbahpun dapat bermanfaat bagi manusia bila manusia dapat memanfaatkannya dengan benar. Dalam Karya Tulis ini penulis memaparkan bagaimana cara pembuatan serbuk biji nangka yang menguntungkan banyak pihak.
A.2. Identifikasi Masalah
· Mengapa penulis memilih biji nangka dari pada bagian lain dari pohon nangka?
· Apa keistimewaan biji nangka?
· Apakah bubuk biji nangka dapat menggantikan tepung terigu?
A.3. Tujuan Penelitian
· Mencari bahan pembuat kue selain tepung terigu. Sehingga masyarakat yang mengalami masalah dengan kadar gula darah dalam tubuh, mendapat alternatif ketika membuat kue.
A.4. Manfaat
· Memanfaatkan limbah biji nangka agar tidak terbuang percuma.
· Mendapat alternatif tepung untuk membuat kue ketika mengalami masalah dengan gula darah, berat badan, dsb.
TELAAH PUSTAKA
B.1 Deskripsi Pohon Nangka
Pohon nangka mencapai tinggi 10-20 meter dan bernama latin Artocarpus intergra. Batangnya mencapai tinggi 30-100 cm, garis tengah buah nangka yang tua mencapai 25-30 cm, bijinya berwarna kuning keemasan. Pohon nangka memerlukan tanah yang khusus, hanya pada tanah rendah dan basah saja nangka dapat tumbuh dg baik.yaitu pada ketinggian 1000 m dpl. Dengan jarak tanam 12x12 meter.Buah nangka yang hampir masak sebaiknya dibungkus dengan anyaman daun kelapa dengan maksud menahan serangan lalat bulu. Umurnya sampai berbuah adalah 10 tahun, masa bunga sampai dengan menjadi buah masak memakan waktu 8 bulan. Musimnya adalah bulan Juli-Agustus. Buah yang masih muda dapat dirujak atau sayur, buah yang masak dapat dimakan langsug atau dibuat jenang nangka. Bijinya dibakar atau direbus juga enak dimakan. (Drs.Daryanto, 2006: 45).
Sedangkan pada buku Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah, dr. Hendro Sunarjono (2004:52) mengatakan bahwa nangka merupakan tanaman hutan yang puhonnya dapat mencapai tinggi 25 m. Kayunya keras, bila telah tua berwarna kuning hingga kemerahan. Seluruh bagian tanaman bergetah dan getah nangka biasa disebut pulut. Tanaman nangka tahan ternaungi dan tahan pada lahan terbuka.
Gambar 1. Pohon Nangka saat berbuah
B.1.1 Daun dan Batang
Baunnya lonjong, lebar, tebal, dan agak kaku. Permukaan daun berbulu halus hingga kasar. Daunnya bergetah. Cabangnya sedikit, pertumbuhannya cenderung ke atas. Kayunya keras dan bergetah (Drs.Daryanto, 2006: 42).
B.1.2 Biji Nangka/Beton
Kandungan yang dimiliki adalah karbohidrat, asam organik, vitamin B, C, dsb. (Dai Yin-Fang dan Liu Cheng-Jun,2002:77). Melalui penelusuran yang lebih mendalam kami juga menemukan bahwa ternyata biji nangka mengandung serat larut (dietary fiber), yang sangat baik dikonsumsi saat diet (http://jackfruitseed.com/).
B.1.3 Kegunaan
Pohon nangka tergolong serba guna. Buah muda dapat disayur, buah matang enak dimakan segar. Daunnya untuk pakan ternak. Akan tetapi bijinya lebih populer dimakan setelah direbus (Drs.Daryanto, 2006: 54).
B.1.4 Arkeologi
Baik dikembangkan di dataran rendah hingga ketinggian 1000 m dpl. Daerah tersebut sebaiknya bertipe iklim basah hingga agak kering dengan kedalaman tanah antara 50-200 cm. Tempat tebaik untuk menanam nangka pada ketinggian 200-600 m dpl dengan jenis tanah latosol dan aluvial. Tanaman nangka tahan terhadap kadar garam tnggi (salinitas) dan pH tanah rendah sehingga baik ditanam di lahan gambut (Drs.Daryanto, 2006: 54).
B.1.5 Panen dan Hasil
Hasil buah dapat mencapai 200 buah/pohon per tahun. Berat buah antara 10-50 kg per buah, tergantung varietas dan kesuburan tanah. Produksi nangka tahun 2000-2002 masing-masing mencapai 369.875 ton, 415.079 ton, dan 536.186 ton. (Drs. H. Hendro Sunarjono:2004:58).
B.2 Klasifikasi Pohon Nangka
kerajaan : Plantae
divisi : Magnoliophyta
kelas : Magnoliopsida
ordo : Rosales
famili : Moraceae
genus : Artocarpus
spesies : Artocarpus Heterophyllus
nama binomial : Artocarpus heterophyllus Lamk.
B.3 Faktor Pendukung
Meliputi keinginan dan kebiasaan remaja, pengaturan diet, kebiasaan makan yang kurang baik, kandungan gizi dalam biji nangka.
B.3.1 Keinginan dan Kebiasaan Remaja
Pemudi-pemudi adalah goloongan anggota keluarga yang biasanya kurang mendapat makanan seimbang. Pada umum nya pemudi-pemudi kekurangan garam dapur dan besi karna makanan yg mengandung zat-zat inilah yg biasanya tidak mau dimakan karna takut menjadi terlalu gemuk atau tinggi. Selera makan merelka pun sangat berubah-ubah dari hari ke hari. (W.J.Corputty, 1978:34).
B.3.2 Pengaturan Diet
Sebagian besar wanita, ketika bercermin kurang percaya diri dengan tubuhnya sendiri. Terlebih setelah menimbang berat badan, berat badannya diatas normal. Penjelasan ini diperkuat dengan pernyataan dari sebuah buku yang dikutip dalam paragraf dua.
Oleh karna itu terapi yang dilakukan untuk mengatasi hal tsb salah satuny melalui pengaturan asupan gula.Zaman dahulu penderita ini dilarang mengkonsumsi gula dan karbohidrat, hal ini merupakan kesalahan besar, ,meskipun penderita tidak mengkonsumsi karbohidrat , dan penderita menggantinya dengan protein dan lemak tt justru memicu munculnya sindroma metabolik yg merupakan awal diabetes. ( Diabetes Melitus, 1998: 17).
B.3.3 Kebiasaan Makan yang Kurang Baik
Antara lain tidak makan pagi, jajan, pantangan, ingin jadi langsing.
B.3.4 Kandungan Gizi Biji
Kandungan biji nangka telah diketahui sebelumnya dari percobaan pelajar Yogyakarta, bahwa didalam biji nangka terdapat kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, besi, fosfor, dan air. Kadar lemak cukup rendah dan hal ini menguntungkan bagi wanita yang sedang diet, karena mereka dianjurkan mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak yang relatif rendah. Sedangkan penderita diabetes dianjurkan untuk mengurangi konsumsi glukosa, hal ini menjadikan biji nangka tepat dikonsumsi, karena karbohidrat yang ada dalam biji nangka diimbangi dengan kadar air di dalamnya.
Tabel 1. Kandungan Gizi dalam Biji Nangka
Komposisi | Biji nangka | Gandum | Beras giling | Jagung segar | Singkong |
Kalori (kal) | 165,0 | 249,0 | 360,0 | 140,0 | 146,0 |
Protein (gr) | 4,2 | 7,9 | 6,8 | 4,7 | 1,2 |
Lemak (gr) | 0,1 | 1,5 | 0,7 | 1,3 | 0,3 |
Karbohidrat (gr) | 36,7 | 49,7 | 78,9 | 33,1 | 33,1 |
Kalsium (mg) | 33,0 | 20,0 | 6,0 | 6,0 | 33,0 |
Besi (mg) | 1.0 | 6.3 | 0.8 | 0.7 | 0.7 |
Fosfor (mg) | 200,0 | 140,0 | 140,0 | 118,0 | 40,0 |
Air (%) | 56,7 | 40,0 | 13,0 | 60,0 | 62,5 |
Sumber : http://jackfruitseed.com/
BAB III
METODOLOGI
C.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Proses pengolahan biji nangka dan uji ketahanan hasil olahan dilakukan di rumah penulis. Waktu pelaksanaannya dilaksanakan selama bulan Februari.
C.2 Bahan dan Alat
Bahan :
1. Biji nangka
2. Air
3. Minyak goreng atau margarin
4. Gula atau madu
5. Tepung terigu (untung dibandingkan dengan tepung biji nangka)
Alat :
1. Blender.
2. Cetakan dariyaki atau penggorengan.
C.3 Proses Pembuatan Bubuk Biji Nangka
1. Cuci bersih biji nangka, hingga kulit biji tidak licin.
2. Kupas kulit ari, kemudian potong tipis. Atau dapat dibalik.
3. Jemur potongan tipis biji nangka, hingga benar-benar kering.
4. Ulangi proses sebelumnya jika dirasa hasil kurang memuaskan.
Gambar 2. Biji nangka setelah diiris tipis
Gambar 3.a. Biji setelah dikeringkan
Gambar 3.b. Hasil pengeringan tampak lebih dekat
Gambar 4. Biji akan di haluskan
. Gambar 5.a. Proses penghalusan
Gambar 6. Serbuk biji nangka
Gambar 5.b. Bubuk yang dipakai yaitu bubuk yang menempel pada dinding blender
C.4 Menguji Lama Bubuk Biji Nangka Bertahan
Setelah bubuk biji nangka diperoleh, bubuk nangka disimpan ditempat kering, tertutup, dan terlindung matahari. Dilakukan pengecekaan pada hari kedelapan dan hari kelima belas.
C.5 Pengolahan Bubuk Biji Nangka menjadi Makanan
a) Campur bubuk biji nangka, gula atau madu, dan air.
Gambar 7. Bahan yang dicampur jadi satu
b) Panaskan cetakan dariyaki, kemudian lapisi dengan sedikit minyak atau margarin.
c) Masak adonan dengan cetakan dariyaki. Hal ini dimaksudkan agar hasil berbentuk bulat.
Gambar 8. Adonan saat dimasak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
D.1 Kekurangan Bubuk Biji Nangka
· Warna kurang menarik dibanding tepung terigu.
· Apabila proses penghalusan kurang maksimal, makanan yang dihasilkan menempel pada penggorengan atau cetakan dariyaki ketika proses memasak.
· Cepat apek ketika disimpan. Hal ini terjadi pada bubuk yang proses pengeringan atau penghalusan atau keduanya proses tersebut kurang maksimal.
D.2 Kelebihan dari bubuk biji nangka
Apabila semua proses dilakukan secara maksimal:
· Bubuk dapat bertahan lebih dari satu bulan.
· Walaupun warna kurang menarik dibandingkan tepung terigu, rasa makanan olahan yang dihasilkan tidak kalah enak dengan makanan hasil olahan berbahan tepung terigu.
· Semua orang dapat mengonsumsi makanan hasil olahan bubuk biji nangka. Hal ini dikarenakan biji nangka mengandung serat larut yang baik dikonsumsi wanita yang sedang diet hingga penderita diabetes.
BAB V
PENUTUP
E.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian terhadap bubuk beton yang dihasilkan dari biji nangka dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Kandungan gizi dalam biji beton sangat menguntungkan.
2. Bubuk beton dapat digunakan membuat kue, walaupun dari segi rasa masing-masing tepung memiliki ciri khas masing-masing.
E.2 Saran
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk dapat meneliti manfaat lain dari biji nangka.
2. Makanan yang berasal dari tepung terigu dapat diganti dengan bubuk biji beton.
DAFTAR PUSTAKA
Atjung. 1976. Buah-buahan yang Lezat dan Menyegarkan. Jakarta: N.V. Masa Baru Bandung.
Daryanto. 2006. Ahli Gizi: Penebar Swadaya.
Drs.Daryanto. 2006. Bercocok tanam buah-buahan. Demak: Aneka Ilmu
Sunarjono, Hendro. 2004. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Depok : Penebar Swadaya.
Yin-Fang, Dai dan Cheng-Jun, Liu. 2002. Terapi Buah : Prestasi Pustaka
W .J. w. JCorputty. 1997. Ilmu Gizi. Jakarta: Balai Pustaka.
http : //jackfruitseed.com/
http://my.opera.com/maria2309/albums/showpic.dml?album=4614882&picture=83556112/
0 comments:
Post a Comment