KARYA ILMIAH
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Sebagai Penetralisir Air
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun oleh:
Rahmat Budiono
NIS : 5715
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Sebagai Penetralisir Air
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun oleh:
Rahmat Budiono
NIS : 5715
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Eceng Gondok Sebagai Penetralisir Air
Penyusun : Rahmat Budiono
NIS : 5715
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun
Karya tulis ini telah disahkan pada….., …………. 2012 oleh :
Pembimbing:
Drs. Kirwanto
NIP :
KATA PENGHANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Sebagai Penetralisir air” dengan baik. Penulis juga berterima kasih kepada berbagai pihak, yang telah mendukung dan membantu dalam penulisan karya ilmiah ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bapak Drs. Kirwanto, selaku pembimbing dalam penyusunan karya ilmiah.
2) Orang tua dan keluarga penulis yang talah memberi dukungan moral maupun material.
3) Temen-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini diajukan dalam rangka memenuhi tugas mandiri terstruktur mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI semester Iitahun pelajaran 2011/2012. Penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini telah berusaha semaksimal mungkin. Penulis juga telah melakukan pengamatan di lingkungan sekitar serta mencari informasi dari berbagai media, baik media cetak maupun elektronik.
Penulis menyadari dalam pembuatan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Dan akhirnya penulis mengharapkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar pengesahan
Kata Penghantar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Kajian Teori
BAB 2 TANAMAN ECENG GONDOK
2.1. Mengenal Eceng Gondok
2.2. Klasifikasi Tanaman Eceng Gondok
2.3. Bagian-bagian Tanaman Eceng Gondok
2.4. Manfaat Tanaman Eceng Gondok
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Aktivitas manusia yang terkadang semaunya sendiri seperti, membuang sampah sembarangan, kegiatan industri yang membuang sampah sembarangan sehingga akan membuat air menjadi tercemar. Kegiatan tersebut terkadang tidak disadari oleh mereka sendiri.
Banyak orang menganggap bahwa membuang sampah dan membuang limbah industri seoerti di sungai itu merupakan proses yang terakhir, karena sampah-sampah tersebut sudah tidak berserakan lagi di tempat semula. Namun hal tersebut adalah anggapan yang salah besar. Selain banjir, dampak lain juga akan timbul seperti, air menjadi tercemar oleh zat-zat yang membahayakan kehidupan manusia.
Di Indonesia sendiri, air-air sudah tercemar, terutama pada wilayah-wilayah padat penduduk, yang berkemungkinan besar banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Selain itu, daerah-daerah industri juga menambah pencemaran air tersebut. Karena limbah-limbah dari industri-industri hanya dibuang sembarangan.
Pencemaran air termasuk masalah serius. Selain dilakukan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat agar tetap tidak membuang sampah sembarangan, tetapi juga dilakukan penaganan khusus untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air tersebut. Dengan menggunakan eceng gondok kita dapat mengurangi pencemaran air yang terjadi di sekitar kita.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1) Apakah pencemaran air itu?
2) Proses terjadinya dan dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
3) Apa peran eceng gondok bagi pencemaran air?
4) Kandungan apa saja yang ada di dalam eceng gondok?
1.3. TUJUAN
1) Menetahui sebab-sebab terjadinya dan dampak yang ditimbulkan oleh pencemeran air.
2) Menjelaskan tentang tumbuhan eceng gondok dan kegunaan dalam kehidupan.
3) Menjelaskan kandungan dalam eceng gondok yang dapat dijadikan solusi untuk mengurangi pencemaran air di sekitar kita.
1.4. KAJIAN TEORI
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
BAB II
TANAMAN ECENG GONDOK
2.1. MENGENAL ECENG GONDOK
Eceng gondok atau enceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.
Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.
2.2. KLASIFIKASI TANAMAN ECENG GONDOK
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Genus : Eichhornia
Spesies : E. Crassipes
2.3. BAGIAN-BAGIAN TANAMAN ECENG GONDOK
a. Akar
Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian besar peranan akar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dalam air. Pada ujung akar terdapat kantung akar dimana yang di bawah sinar matahari kantung akan berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur/partikel-partikel yang terlarut dalam air. (Ardiwinata, 1950)
b. Daun
Daun eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di atas permukaan, air yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Zat hijau daun (klorofil) ecend gondok terdapat di dalam sel epidermis.
c. Tangkai
tangkai eceng gondok berbentukbulat menggelembung yang di dalamnya penuh dengan udara yang berperan untuk mengapungkan tanaman di permukaan air.
d. Bunga
Eceng gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota lembayung muda. Berbunga majemuk dengan jumlah 6-35, berbentuk karangan bunga bulir dengan putik tunggal.
BAB III
PENCEMARAN AIR
3.1. PENGERTIAN PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya.
Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
3.2. PENYEBAB PENCEMARAN AIR
1) Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
2) Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3) Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
4) Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.
3.3. AKIBAT PENCEMARAN AIR
3.3.1. Dampak Terhadap Kesehatan Manusia
Menimbulkan dampal-dampak yang beresiko cukup besar, kesehatan manusia menjadi terganggu, seperti terserang diare, muntaber, dan gangguan alat pencernaan yang lain.
3.3.2. Dampak Terhadap Lingkungan Sekitar
a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnyakandungan oksigen
b. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air(eutrofikasi,
c. Pendangkalan Dasar perairan.
d. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
e. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
BAB IV
METODOLOGI
5.1. Tempat dan Waktu Penelitia
Penelitian eceng gondok sebagai penetralisir air ini dilaksanakan di rumah penulis. Waktu pelaksanaan dilakukan pada bulan Februari 2012.
5.2. Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitia ini antara lain :
a. Wadah
Digunakan sebagai tempat air dan eceng gondok yang akan diteliti. Sebaiknya disediakan 2 wadah
b. Eceng Gondok
Dalam penelitian ini, eceng gondok digunakan sebagai bahan utama untuk penetralisir air.
c. Air
Air digunakan sebagai media tanam eceng gondok.
d. FCL
FCL digunakan sebagai pengeruh air.
5.3. Metode Penelitian
Langkah-langkah penelitian eceng gondok adalah sebagai berikut:
a. Pengambilan Tanaman
Tanaman eceng gondok bisa diperoleh di sungai-sungai atau di rawa-rawa.
b. Penanaman
Tanaman ecend gondok terlebih dahulu ditanam di suatu wadah yang berisi air.
c. Pengeruhan Air
Di wadah lain, FCL dicampurkan dengan air. Sehingga air terkontaminasi oleh zat kimia. Dan air menjadi keruh.
d. Penjernihan Air
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dalam penelitian. Dalam tahap ini eceng gondok dipindahka dari wadah semula ke wadah yang airnya keruh (terkontaminasi oleh zat kimia). Lalu didiamkan selama beberapa hari agar terlihat perbedaannya.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terjadi perubahan warna pada air. Air yang awalnya keruh menjadi jernih, setelah diletakan tanaman eceng gondok. Dari hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa zat kimia FCL menjadi terkumpul dan sudah tidak tercemar lagi dengan air yang semula keruh.
BAB 6
PENUTUP
5.1. Simpulan
1. Eceng gondok adalah salah satu tumbuhan yang memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah mengurangi pencemaran air dari zat-zat berbahaya. Karena eceng gondok mengandung berbagai komponen kimia terkandung pada kandungan unsure hara tempat tumbuh dan sifat daya serap tanaman tersebut. Komponen tersebut dapat menyerap logam-logam berat senyawa sulfit.
2. eceng gondok termasuk tanaman yang tumbuh dengan mudah, tidak perlu syarat-syarat khusus agar eceng gondok dapat hidup dan tumbuh.
5.2. Saran
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai eceng gondok.
2. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi pencemaran air, yang dimulai dari dalam diri sendiri.
3. Melakukan pemeliharaan-pemeliharaan terhadap eceng gondok agar tetap tumbuh rapi dan juga mengurangi pencemaran air di sekitar kita.
0 comments:
Post a Comment