Tuesday, October 23, 2012

KARYA TULIS PERANAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM BIDANG KESEHATAN, KECANTIKAN DAN PENGGANTI MINYAK GORENG

PERANAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM BIDANG KESEHATAN, KECANTIKAN DAN PENGGANTI MINYAK GORENG

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2

Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun Oleh:

Risma Endah Nur Rohmah

NIS : 5724

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

2012

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah :Peranan Virgin Coconut Oil (VCO) dalam Bidang Kesehatan, Kecantikan dan Pengganti Minyak Goreng

Penyusun : Risma Endah Nur Rohmah

NIS : 5724

Sekolah : SMA Negeri 1 Kuowinangun, Kebumen, Jawa Tengah

Karya Ilmiah ini telah disahkan pada , Febuari 2012

Oleh Pembimbing

Drs. Kirwanto

NIP. 19630809.199512.1.001

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti.

Karya Ilmiah yang berjudul “Peranan (Virgin Coconut Oil) VCO dalam Bidang Kesehatan, Kecantikan dan Pengganti Minyak Goreng”, tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Nurhidayati, selaku Kepala SMA Negeri 1 Kutowinangun yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Ilmiah ini.

2. Drs. Kirwanto, selaku pembimbing dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.

3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Kutowinangun, yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan baik moril maupun materiil.

Tak ada gading yang tak retak, seperti peribahasa tersebut penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan penulis. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat berbagi pembaca.

Kutowinangun, Febuari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii

Kata Pengantar ..................................................................................................... iii

Daftar Isi .............................................................................................................. iv

Daftar tabel .......................................................................................................... vi

Daftar Gambar ..................................................................................................... vii

Ringkasan Karya Ilmiah ....................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2

1.4 Manfaat ............................................................................................. 2

BAB 2 TELAAH PUSTAKA ............................................................................. 3

2.1 Tanaman Kelapa ................................................................................ 3

2.1.1 Deskripsi Tanaman Kelapa..................................................... 3

2.1.2 Morfologi Tanaman Kelapa ................................................... 4

2.1.3 Penyebaran Tanaman Kelapa ................................................. 6

2.1.4 Kandungan Gizi Kelapa ........................................................ 7

2.2 Virgin Coconut Oil (VCO)

2.2.1 Pengertian VCO .................................................................... 8

2.2.2 Manfaat VCO ........................................................................ 9

2.2.3 Cara Pembuatan VCO ........................................................... 10

2.3 Minyak Goreng Komersil ................................................................... 11

2.3.1 Perbedaan VCO dengan Minyak Kelapa .............................. 12

BAB 3 METODOLOGI ...................................................................................... 14

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 14

3.2 Alat dan Bahan ................................................................................. 14

3.3 Pembuatan VCO ............................................................................... 14

3.4 Pengujian ........................................................................................... 15

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN ........................................................................ 16

4.1 Hasil Pembuatan VCO ...................................................................... 16

4.2 Perbandingan VCO dengan Minyak Kelapa Komersial ................... 16

4.3 Kelemahan ......................................................................................... 16

4.4 Kelebihan .......................................................................................... 16

BAB 5 PENUTUP ............................................................................................... 17

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 17

5.2 Saran .................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas Areal Dan Produksi Perkebunan Kelapa Indonesia 2000-2009 ......... 7

Tabel 2. Komposisi Kimia Buah Kelapa Berdasarkan Tingkat Kematangannya ...... 7

Tabel 3. Komposisi Kimia Air Buah Kelapa ............................................................. 8

Tabel 4. Komposisi Asam Lemak dalam Virgin Coconut Oil (VCO) ....................... 9

Tabel 5. Syarat Mutu Minyak Goreng ...................................................................... 12

Tabel 6. Pengujian VCO ........................................................................................... 15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perbedaan Buah Kelapa Muda Dengan Buah Kelapa Tua ..................... 6

RINGKASAN KARYA ILMIAH

Kelapa adalah tanaman serbaguna karena mempunyai banyak manfaat bagi makhluk hidup dan memiliki nilai ekonomi. Kelapa menjadi tanaman perkebunan dan industri yang semua bagian tanamannya dapat dimanfaatkan. Manfaat pohon kelapa antara lain: batangnya dapat dijadikan bahan untuk pembuatan mebel dan arang. Air dan buah mudanya sering digunakan untuk minuman. Bagian daun, kelapa tua dan akarnya juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Daging kelapa yang tua dapat dijadikan santan untuk membuat sayur, santan kelapa juga dapat dibuat VCO (Virgin Coconut Oil). VCO mempunyai banyak kegunaan baik didalam bidang kesehatan, kecantikan dan dapat digunakan sebagai minyak goreng.

Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari hewani atau nabati. Minyak sering dimanfaatkan untuk menggoreng. Minyak jelantah adalah minyak yang sudah pernah dipakai, sehingga sudah mengandung akrilamida, radikal bebas dan asam lemak trans. Saat ini semakin banyak minyak yang tidak aman bagi kesehatan tubuh. Hampir setiap kegiatan memasak didapur yang dilakukan oleh ibu memerlukan minyak goreng, sehingga minyak goreng yang aman dan sehat sangat dibutuhkan oleh ibu. Salah satu minyak yang baik dan alami adalah VCO.

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak nabati yang terbuat dari buah kelapa (Cocos nucifera L). VCO mempunyai warna yang bening. VCO menjadi terkenal karena mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh sebagai obat-obatan. Selain digunakan dalam kesehatan tubuh VCO juga dapat digunakan sebagai biodissel, menghaluskan kulit dan memutihkan gigi. Banyaknya manfaat yang terkandung ada dalam VCO karena tingginya kandungan asam lemak. Asam lemak yang terdapat dalam VCO bersifat jenuh sehingga VCO tidak mudah teroksidasi dengan radikal bebas. Kurang tersedianya VOC mengakibatkan harga VCO mahal. Proses pembuatan VCO mudah dilakukan dengan cara daging kelapa yang tua diparut dan dibuat santan kental, kemudian santan tersebut didiamkan selama 2 sampai 3 hari.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia tidak dapat lepas dari Sumber Daya Alam. SDA merupakan unsur yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Letak yang strategis di Indonesia semakin membuat negara Indonesia kaya. Sebagai contoh Sumber Daya Alam di Indonesia, yaitu: pertanian dan pertambangan. Sebagian besar masyarakat di Indonesia mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Selain itu Indonesia merupakan negara terbesar penghasil kelapa setelah Filiphina.

Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tanaman serbaguna yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kelapa sering disebut juga pohon kehidupan karena hampir seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa. Minyak kelapa dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra. Proses untuk membuat minyak kelapa dari daging buah kelapa segar dikenal dengan proses basah (wet process), karena pada proses ini ditambahkan air untuk mengekstraksi minyak. Sedangkan pembuatan minyak kelapa dengan bahan baku kopra dikenal dengan proses kering (dry process).

Pemanasan yang berlebihan pada minyak goreng dapat mengubah asam lemak tak jenuh menjadi gugus peroksida dan senyawa radikal bebas. Ini dapat menimbulkan penyakit kanker. Selain itu pemakaian minyak secara berulang-ualng dapat mengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak trans. Hal ini dapat meningkatkan liporotern HDL sehingga dapat meningkatkan jantung koroner.

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak nabati yang terbuat dari buah kelapa (Cocos nucifera L). VCO mempunyai warna yang bening. VCO menjadi terkenal karena mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh sebagai obat-obatan. Selain digunakan dalam kesehatan tubuh VCO juga dapat digunakan sebagai biodisel, menghaluskan kulit dan memutihkan gigi.

Banyaknya manfaat yang terkandung di dalam VCO karena tingginya kandungan asam lemak. Asam lemak yang terdapat dalam VCO bersifat jenuh sehingga membuat tidak mudah teroksidasi dengan radikal bebas. Kurang tersedianya VOC mengakibatkan harga VCO mahal. Banyaknya manfaat yang ada didalam VCO membuat penulis ingin mengetahui apa saja manfaat VCO.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini, yaitu :

1. Apa yang dimaksud VCO?

2. Apa manfaat VCO?

3. Apa saja kandungan yang ada didalam VCO?

4. Apa perbedaan VCO dengan minyak goreng komersil?

1.3 Tujuan Penelitian

Karya tulis yang berjudul VCO mempunyai tujuan, antara lain:

1. Untuk mengetahui tentang VCO.

2. Untuk mengetahui manfaat VCO.

3. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat didalam VCO.

4. Untuk mengetahui kelebihan VCO dibandingkan minyak goreng komersil.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan karya tulis ini untuk pembaca adalah:

1. Dapat mengetahui tentang VCO.

2. Dapat mengetahui manfaat VCO.

3. Dapat mengetahui kandungan yang terdapat didalam VCO.

4. Dapat mengetahui kelebihan VCO dibandingkan minyak goreng komersil.

BAB 2

TELAAH PUSTAKA

2.1 Tanaman Kelapa

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) adalah tanaman serbaguna yang mempunyai manfaat yang banyak bagi manusia. Hampir dari setiap bagiannya dapat dimanfaatkan.

Beberapa manfaat dari pohon kelapa, antara lain :

1. Akar tanaman kelapa dapat dijadikan sebagai kayu bakar dan dapat juga digunakan sebagai bahan baku pewarna alami.

2. Batang tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan untuk membuat perabotan rumah tangga.

3. Lidi dari tanaman ini sering digunakan untuk sapu.

4. Airnya dapat dijadikan minuman yang segar, pembuat cuka, penawar racun.

5. Daging dari buah ini mempunyai manfaat bagi kesehatan karena nilai gizinya yang tinggi, dapat dijadikan makanan utama.

6. Daun yang muda dipergunakan sebagai pembungkus ketupat, hiasan pada acara pernikahan.

7. Daun yang tua dapat dianyam sebagai atap.

8. Sabut kelapa sering digunakan bahan baku keset.

9. Tempurung bisa juga dijadikan gayung, arang dan karbon aktif.

10. Air mira untuk di proses menjadi gula jawa.

11. Daging buah yang tua dapat dijadikan santan untuk sayur dan dapat juga dibuat VCO (Virgin Coconut Oil).

Masyarakat Indonesia tak lepas dari manfaat kelapa dalam kehidupan sehari-harinya. Buah kelapa sering digunakan sebagai bumbu masakan yang mempunyai kelezatan yang tidak diragukan lagi. Di Indonesia tanaman kelapa sering dijumpai karena Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar kedua setelah Filipina.

2.1.1 Deskripsi Tanaman Kelapa

Pohon kelapa (Cocos nucifera L.) adalah spesies tunggal dalam keluarga Arecaceae dalam genus Cocos dan merupakan pohon palma yang besar. Dapat tumbuh hingga 30 meter tergantung kepada varietasnya, berpelepah daun sepanjang 4-6 meter dengan helaian daun sepanjang 60-90 cm dan berumur melebihi 25 tahun.

Tanaman kelapa disebut tanaman kehidupan karena setiap bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Buah kelapa dapat diambil air, daging buah, tempurung, dan serabut. Air kelapa dapat diolah menjadi sari kelapa.

Tanaman kelapa didalam satu hektar dapat ditanami 100 pohon, rata-rata setiap pohon menghasilkan 45 butir buah kelapa pertahun atau 10 kg kopra. Sehingga setiap hektar, menghasilkan 4500 butir buah kelapa pertahun atau 1 ton kopra. Kebun dengan pemeliharaan yang baik, setiap pohon diharapkan dapat menghasilkan 70 butir buah kelapa pertahun atau 15 kg kopra. Sehingga tiap hektar menghasilkan 5000 butir buah kelapa atau 1,75 ton kopra. Dapat disimpulkan bahwa untuk kebun normal dapat memberikan hasil kopra sebanyak 1,5 ton.

Tanaman kelapa terklasifikasi :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Diviso : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub-Diviso : Angiospermae (Berbiji tertutup)

Kelas : Monocotyledonae (Biji berkeping satu)

Ordo : Palmales

Familia : Palmae

Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucifera L

2.1.2 Morfologi Tanaman Kelapa

Tanaman Kelapa memiliki bagian-bagian tanaman yaitu:

· Akar yang berfungsi menyerap air, unsur hara, menunjang berdirinya pohon kelapa.

· Batang yang berfungsi memperkokoh tanaman kelapa.

· Daunnya bersirip bertulang sejajar.

Pohon kelapa memiliki bagian-bagian tanaman yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Pohon kelapa memiliki perakaran yang kuat dengan jenis akar serabut. Tanaman kelapa ini merupakan tanaman monokotil. Akar tanaman kelapa berfungsi untuk menyerapan air, mineral dan unsur-unsur hara lain yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dari dalam tanah serta untuk menunjang berdirinya batang kelapa agar tetap tegak. Batang kelapa tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang

Pada umumnya tinggi batang kelapa dapat mencapai 30 m dengan garis tengah batang antara 20-30 cm. Pertumbuhan batang kelapa ini sangat dipengaruhi oleh iklim, tanah dan keadaan lahan. Daun kelapa bersirip genap dan bertulang sejajar. Tulang daun yang cukup keras yang ada di tengah-tengah daun. Tulang daun ini sering di sebut lidi dan dimanfaatkan sebagai sapu.

Waktu pembungaan tanaman kelapa tergantung pada varietas kelapa. Tanaman kelapa genjah mulai berbunga pada umur antara 3-4 tahun, sedangkan kelapa dalam pada umur 4-8 tahun. Karangan bunga selalu tumbuh dari ketiak daun yang pada bagian luarnya yang berfungsi sebagai pelindung calon bunga. Bunga kelapa merupakan bunga berkarang yang dikenal dengan istilah manggar atau mayang. Mayang memiliki induk tangkai dan bercabang-cabang sebanyak 30-40 helai. Pada pangkal cabang akan terletak bunga betina kemudian bunga-bunga jantan kearah ujung cabang.

Buah kelapa merupakan hasil pertumbuhan bunga betina yang telah dibuahi

sekitar 3-4 minggu setelah manggar terbuka. Namun demikian tidak semua buah yang terbentuk akan tumbuh menjadi buah yang bisa dipetik. ½-2/3 buah muda (bluluk) akan berguguran sedangkan sisanya akan terus tumbuh. Pertumbuhan buah kelapa terjadi melalui tiga fase, yaitu fase pertama berupa fase pembesaran serabut, tempurung dan lubang embrio, fase kedua yaitu fase penebalan tempurung tetapi belum terjadi pengerasan tempurung sedangkan fase yang ketiga yaitu fase pembentukan putih lembaga (endosperma) dimulai pada bagian pangkal buah menuju ke ujung. Kemudian pada bagian pangkal buah mulai terbentuk lembaga (embrio). Tempurung berangsur-angsur mengeras yang disertai perubahan warna.

Pembungaan Tanaman Kelapa

Gambar 1. Perbedaan buah kelapa muda (atas) dengan buah kelapa tua (bawah)

2.1.3 Penyebaran Tanaman Kelapa

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa utama di dunia. Penyebaran tanaman kelapa di hampir seluruh wilayah Nusantara, yaitu di Sumatera dengan areal 1,20 juta ha (32,90%), Jawa 0,903 juta ha (24,30%), Sulawesi 0,716 juta ha (19,30%), Bali, NTB, dan NTT 0,305 juta ha (8,20%), Maluku dan Papua 0,289 juta ha (7,80%), dan Kalimantan 0,277 juta ha (7,50%). Kelapa merupakan perkebunan yang lebih luas dibandingkan dengan karet. Luas areal dan produksi perkebunan kelapa di Indonesia periode 2000-2006 dan prediksi 2007, 2008, dan 2009 disajikan pada Tabel 2.1. Rata-rata produksi kelapa Indonesia dari perkebunan Rakyat pada periode 2000–2005 adalah sebesar 3.036.759 ton pertahun, sedangkan rata-rata produksi dari hasil prediksi selama 2006–2009 adalah 3.187.695 ton, atau meningkat sekitar 5 persen.

Tabel 1. Luas areal dan produksi perkebunan kelapa Indonesia 2000-2009

Tahun

Luas Areal (Ha)

Produksi (Ton)

PR

PBN

PBS

JUMLAH

PR

PBN

PBS

JUMLAH

2000

3.061.698

13.891

75.825

3.691.414

2.951.005

9.038

84.945

3.044.528

2001

3.818.946

8.006

70.515

3.897.467

3.068.997

8.272

85.749

3.163.018

2002

3.806.032

7.070

71.848

3.884.950

3.010.894

4.815

82.787

3.098.496

2003

3.785.343

5.838

121.949

3.913.130

3.136.360

2.629

115.865

3.254.854

2004

3.723.879

4.883

68.242

3.797.004

3.000.839

4.489

49.183

3.054.511

2005*

3.735.838

6.127

61.649

3.803.614

3.052.461

3.659

40.724

3.096.844

2006**

3.749.844

6.148

61.804

3.817.796

3.112.040

3.672

41.164

3.156.876

2007**

3.777.100

6.193

62.253

3.854.546

3.212.914

3.791

42.498

3.259.203

2009**

3.790.728

6.215

62.478

3.859.421

3.263.172

3.850

43.163

3.310.185

Sumber : Disbun Lampung Barat

Keterangan:

*) : Angka sementara

**) : Angka estimasi dengan model double exponential smoothing

PR : Perkebunan Rakyat

PBN : Perkebunan Besar Negara

PBS : Perkebunan Besar Swasta

2.1.4 Kandungan Gizi Kelapa

Buah kelapa biasanya berbentuk bulat, yang mempunyai diameter 25 cm. buah kelapa terdiri dari 35% serabut, 12% tempurung, 28% daging buah, 25% air. Semakin tebal buah kelapa maka semakin banyak santan yang terkandung dalam kelapa. Komposisi kimia kelapa dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3, sebagai berikut:

Tabel 2. Komposisi kimia daging buah kelapa berdasarkan tingkat kematangannya

Analisis(dalam 100 g)

Buah muda

Buah setengah tua

Buah tua

Kalori

68 kal

180 kkal

359 kkal

Protein

1 g

4 g

3,4 g

Lemak

0,9 g

13 g

34,7 mg

Karbohidrat

14 g

10 g

14 g

Kalsium

17 mg

8 mg

21 mg

Fosfor

30 mg

35 mg

2 mg

Besi

1 mg

1,3 mg

0,0iu

Aktivasi vitamin A

0 lu

10,0 iu

0,1 mg

Thiamin

0

0,5 mg

2,0 mg

Asam askorbat

4 mg

4 mg

46,9 g

Air

83,3g

70 mg

46,9 g

Bagian yang dapat dimakan

53 g

53mg

53 g

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semakin tua umur buah kelapa maka kandungan lemaknya semakin tinggi.

Tabel 3. Komposisi kimia air buah kelapa

Sumber(dalam 100 g)

Air kelapa muda

Air kelapa tua

Kalori

17 kal

-

Protein

0,2 g

0,14 g

Lemak

1 g

1,5 g

Karbohidrat

3,8 g

4,6 g

Kalsium

15 g

0,5 g

Fosfor

8 g

-

Besi

0,2 mg

-

Aktivasi vitamin A

0,0 Iu

-

Thiamin

-

-

Asam askorbat

1 mg

-

Air

95,5 g

91,5 mg

Bagian yang dapat dimakan

100 g

-

2.2 Virgin Coconut Oil (VCO)

2.2.1 Pengertian Virgin Coconut Oil (VCO)

Virgin Coconut Oil merupakan minyak yang berasal dari buah kelapa (Cocos nucifera L) tua segar yang diolah pada suhu rendah (<60oC) dan dimasak tidak sampai matang. Selain itu tanpa proses pemutihan dan hidrogenasi sehingga menghasilkan minyak murni. Proses tersebut membuat minyak ini dikenal dengan sebutan minyak perawan (Virgin Coconut Oil) atau ada juga yang menamainya minyak dara. Virgin Coconut Oil mengandung asam laurat yang tinggi.

Minyak kelapa kini digunakan sebagai obat. Berbagai penyakit yang berasal dari virus belum ditemukan obatnya. Tetapi dapat dicegah dengan mengonsumsi VCO, seperti flu burung, HIV/AIDS. Bukan itu saja VCO juga dapat mengatasi kegemukan, jantung, darah tinggi, dan kanker.

Asam laurat adalah lemak jenuh berantai medium atau biasa disebut medium chain fatty acid (MCFA). Komponen asam lemak berantai sedang memiliki banyak fungsi, antara lain dapat merangsang produksi insulin sehingga proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal.

Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek seperti asam kaprat, kaprilat, dan miristat yang terkandung dalam VCO berperan positif dalam proses pembakaran nutrisi makan menjadi energi. Dalam VCO terkandung energi sebanyak 6,8 kal/g dan MCFA sebanyak 92%. Virgin Coconut Oil tidak berwarna (bening), tidak berasa, serta mempunyai aroma yang harum dan khas.

Tabel 4. Komposisi Asam Lemak dalam Virgin Coconut Oil (VCO)

Asam Lemak

Komposisi

Lauric acid

46,0%

Myristic acid

19,9%

Palmitic acid

9,8%

Caprilic acid

6,8%

Oleic acid

6,4%

Capric acid

6,0%

Stearic acid

3,4%

Linoleic acid

1,3%

Caproic acid

0,4%

Keunikan Asam Lemak Dari VCO

1. Memiliki sifat anti-mikroba dan anti virus

a. Mendukung sistem kekebalan tubuh.

b. Membantu mencegah infeksi virus, bakteri dan jamur.

c. Mengurangi resiko kanker.

d. Kandungan gizi tidak hilang dalam berbagai proses pemanasan yang bertujuan untuk membunuh bakteri.

2. Memiliki sifat menyehatkan secara umum

a. Tidak memproduksi radikal bebas.

b. Memperbaiki laju metabolisme.

c. Antioksidan.

d. Melawan pengaruh dari kelebihan dalam mengkonsumsi obat.

2.2.2 Manfaat Virgin Coconut Oil (VCO)

VCO selain dapat dijadikan minyak goreng, dapat juga bermanfaat bagi bidang kesehatan dan kecantikan. Beberapa manfaat VCO, antara lain :

2.2.2.1 Manfaat dalam Bidang Kesehatan

1. Menyembuhkan cacar air herpers minum oles tipis-tipis VCO pada permukaan kulit yang ada bercaknya, setelah meresap diulang lagi minimal 3 kali sehari.

2. Menyembuhkan gigi berlubang kumur-kumur dengan VCO 2 – 5 menit lakukan berulang-ulang sampai hilang sakitnya.

3. Meningkatkan energi, stamina, mencegah ostheoporosis, mencegah kanker prostat, membersihkan nikotin dalam tubuh bagi para perokok minum VCO 2 sendok makan setiap hari.

4. Membantu menurunkan berat badan & melarutkan lemak tubuh minum 1 sendok makan VCO 30 menit sebelum makan siang dan makan malam.

2.2.2.2 Manfaat dalam kecantikan

1. Melembutkan dan mengencangkan kulit oleskan VCO setelah mandi oleskan tipis- tipis pada kulit .

2. Mengendalikan ketombe oleskan pada kulit kepala sambil dipijat tiap malam dan bilas pada pagi harinya.

3. Menghilangkan jerawat oles tipis di tempat yang ada jerawatnya, setelah meresap ulangi lagi, minimal 3 x sehari.

2.2.3 Cara Pembuatan VCO

Pembuatan Minyak Kelapa Secara Umum

1. Metode basah

Kelapa dipilih yang tua, daging buah dipisahkan dari tempurung, diparut, diperas dengan tangan atau alat sampai menjadi santan. Santan didiamkan, setelah didiamkan 2-3 hari ambil bagian kental di sebelah atas. Lapisan atas merupakan bagian yang kental, lapisan kedua adalah minyak dan lapisan bawah adalah air. Bagian kental atau padat ini kemudian digoreng dengan api kecil untuk menguapkan airnya. Setelah air menguap habis penggorengan dihentikan. Bagian padat dipisahkan dengan disaring. Hasilnya sangat bergantung pada fermentasi alamnya.

2. Metode fermentasi,

Pengolahan metode fermentasi hampir sama dengan pengolahan basah. Perbedaannya hanya pada saat santan terbentuk, emulsi santan ini ditambahkan ragi. Bisa ragi tape, ragi roti ataupun ragi tempe. Paling cepat dan mudah dengan ragi roti. Fermentasi atau pemeraman cukup delapan jam sampai satu malam saja. Hasilnya relatif lebih seragam dibanding yang pertama. Minyak virgin yang diperoleh lebih banyak namun hasilnya tidak selalu maksimal. Kadang-kadang gagal, sehingga harus selalu dipanaskan untuk memisahkan minyaknya.

3. Metode pancingan

Pembuatan santan sama dengan yang lain. Air santan dituangkan dalam bejana transparan yang memiliki kran dibawahnya (misal galon air dibalik, pantatnya dilubangi dan bagian tutup diberi kran). Setelah sekitar satu jam santan didiamkan, bagian kental putih berada di atas dan air di bawah. Air kemudian dipisahkan dari bagian santan yang kental, cukup dengan membuka kran. Bagian yang kental kemudian ditambahkan minyak virgin dalam jumlah perbandingan dua bagian santan kental dan satu bagian minyak yang sudah jadi. Keduanya dicampur dan diaduk menjadi emulsi sampai benar-benar merata dan homogen, alatnya dengan menggunakan mixer roti. Campuran atau emulsi didiamkan dalam wadah transparan sampai terpisah menjadi tiga atau empat bagian. Air paling bawah, bagian padat putih di atasnya, minyak di atasnya lagi dan bagian kental padat putih tipis berada paling atas. Jangan terburu-buru dalam memisahkan. Tunggu sampai benar-benar semua butir-butir emulsi memecah dan memisah.

Biasanya sampai lima jam. Pertama buang air secara perlahan dengan membuka kran. Selanjutnya tampung bagian padat dalam wadah sendiri dan terpisah dari lainnya. Demikian juga tampung di wadah yang bersih minyak yang ada. Minyak inilah yang disebut vico, tentunya setelah mengalami penyaringan dari partikel padat lainnya. Bagian padat terakhir dikeluarkan dimasukkan dalam wadah yang sama dengan lapisan kedua. Padatan berupa bubur putih sangat kental ini masih cukup banyak mengandung minyak. Panaskan padatan ini dalam api kecil, maka diperoleh minyak kelapa dengan kualitas yang sangat baik.

4. Metode kering

Setelah diparut sebenarnya kelapa bisa langsung digoreng dengan menggunakan minyak pancingan. Hanya dengan menggunakan metode ini yang diperoleh adalah minyak kelentik murni kualitas tinggi. Tidak diperoleh Vico sama sekali. Tetapi cara ini membutuhkan penyaringan atau pemisahan minyak dari srundeng (bungkil) yang agak rumit bagi orang awam. Yaitu dengan penyaringan sentrifugal. Srundeng atau bungkil masih dapat dibuat makanan untuk manusia yang cukup sehat, tentu saja semua harus bersih dan sehat.

2.3 Minyak Kelapa Komersil

Minyak kelapa komersial (RBD) dibuat dari kopra. Kopra merupakan daging atau buah kelapa yang dikeringkan. Kopra dibuat dengan pemanasan matahari maupun pembakaran. Hasil ekstraksi dari kopra merupakan minyak mentah. Jika belum dimurnikan, hasil ekstraknya tidak layak dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh pengeringan kopra tidak memperhatikan sanitasi. Kebanyakan kopra dikeringkan di bawah sinar matahari pada udara terbuka serta terkontaminasi serangga dan pengotor.

Produk akhir standar yang terbuat dari kopra adalah minyak kelapa RBD yang diproses dengan pemurnian, pemutihan, dan penghilangan aroma. Ketiga metode tersebut menggunakan bahan kimia (pelarut ekstraksi, katalisator) dan pemanasan tinggi. Proses tersebut mengakibatkan sebagian kecil kandungan minyak hilang. Minyak kelapa komersial juga sering terjadi hidrogenasi. Minyak terhidrogenasi mengandung lemak trans dan dapat meningkatkan serum kolesterol yang berkontribusi pada penyakit jantung. Sementara minyak kelapa murni tidak mengalami proses pemurnian dan tidak mengandung lemak trans.

Tabel 5. Syarat Mutu Minyak Goreng

 

SATUAN

SYARAT

Keadaan bau, warna dan rasa

-

Normal

Air

% b/b

Maks 0.30

Asam lemak bebas (dihitung sebagai asam laurat)

% b/b

Maks 0.30

Bahan Makanan Tambahan

Sesuai SNI. 022-M dan Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/88

Cemaran Logam :

- Besi (Fe)

- Tembaga (Cu)

- Raksa (Hg)

- Timbal (Pb)

- Timah (Sn)

- Seng (Zn)

Mg/kg

Mg/kg

Mg/kg

Mg/kg

Mg/kg

Mg/kg

Maks 1.5

Maks 0.1

Maks 0.1

Maks 40.0

Maks0.005

Maks 40.0/250.0)*

Arsen (As)

% b/b

Maks 0.1

Angka Peroksida

% mg 02/gr

Maks 1

2.2.4 Perbedaan VCO dan Minyak kelapa Komersil

Minyak goreng sering digunakan untuk menggoreng. Tetapi jika pemanasan yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit kanker. Dan pemakaian secara berulang-ulang pada minyak dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner. Bahan baku minyak goreng harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi stabilitas minyak goreng. Stabilitas minyak goreng dipengaruhi oleh ketidak jenuhan asam lemak. Bahan baku pembuat minyak antara lain dari : kelapa, kedelai, jagung, minyak yang berasal dari biji bunga matahari, kedelai, kacang-kacangan yang mengandung asam lemak tak jenuh yang tinggi, dan pada suhu tinggi minyak akan cepat teroksidasi akibatnya minyak akan cepat berbau tengik.

Perbedaan utama minyak kelapa murni dengan minyak kelapa komersial adalah bau harum dan rasanya (taste). Minyak kelapa murni berbau harum dan rasa kelapanya khas. Minyak kelapa komersial dibuat dengan pemanasan matahari maupun pembakaran. Hasil ekstrasinya merupakan minyak mentah. Kebanyakan minyak kelapa komersial dikeringkan dibawah sinar matahari pada udara terbuka dan terkontaminasi dengan bakteri dan serangga.

Minyak kelapa komersial diproses dengan pemurniaan, pemutihan, dan penghilangan aroma. Ketiga metode ini menggunakan bahan kimia dan pemanasan tinggi sehingga kandungan minyak hilang. Sementara minyak kelapa komersial tidak mempunyai sifat yang khas akibat proses pemurnian. Dalam pemanfaatannya, minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) biasanya digunakan untuk obat, namun VCO memiliki sederet manfaat medis maupun kosmetik. Minyak kelapa komersial (RBD) dapat digunakan sebagai minyak goreng, pembuatan sabun atau bahan mentah dalam industri.

BAB III

METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan pengujian VCO dilaksanakan pada:

Tanggal : 29 - 31 Januari 2012

Tempat : Rumah Peneliti, Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Parutan kelapa

2. Pisau

3. Saringan santan

4. Baskom

5. Gelas

6. Wadah/toples

7. Sendok

8. Kain

9. Wajan

10. Kompor



3.2.2 Bahan

1. Air

2. Kelapa

3.3 Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)

Cara pembuatan dengan metode basah, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pilih kelapa yang tua dan daging buah dipisahkan dari tempurung.

2. Kelapa diparut menggunakan parutan.

3. Setelah diparut beri air, kemudian peras.

4. Kelapa yang telah diperas dimasukkan kedalam toples untuk didiamkan selama 2-3 hari. Setelah 2-3 hari terbentuk 3 lapisan. Lapisan atas lapisan padat, lapisan tengah adalah minyak dan lapisan bawah adalah air.

5. Ambil lapisan tengah yaitu minyaknya.

6. Hasil Pembuatan VCO

3.4 Pengujian

Pengujian

VCO 1

VCO 2

VCO 3

Minyak goreng

Warna

Bening

Bening

Bening

Kuning keemasan

Bau

Berbau harum

Berbau harum

Berbau harum

Tidak Berbau

Lama mendidih

02.25

02.30

02.27

02.27

Warna VCO setelah 3kali digunakan

Kuning keemasan

Kuning keemasan

Kuning keemasan

Kuning kecoklatan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembuatan VCO

1. Warna VCO sebelum digunakan untuk menggoreng berwarna bening.

2. Warna VCO setelah digunakan untuk 3 kali menggoreng menjadi kuning keemasan.

3. Bau dari VCO yang dihasilkan berbau khas kelapa.

4. Bau dari VCO saat digunakan untuk menggoreng berbau harum.

5. Menggoreng menggunakan VCO rasanya lebih gurih.

4.2 Perbandingan VCO dengan Minyak Kelapa Komersial

Bagi masyarakat umum minyak identik dengan kandungan asam lemaknya. Lemak merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh karena lemak dapat melarutkan vitamin A, D, E, K. Lemak menghasilkan energi sebesar 9,3 kkal.

Perbedaan utama minyak kelapa murni dengan minyak kelapa komersial adalah bau harum dan rasanya (taste). Minyak kelapa murni berbau harum dan rasa kelapanya khas. Sementara minyak kelapa komersial tidak mempunyai sifat yang khas akibat proses pemurnian. Dalam pemanfaatannya, minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) biasanya digunakan untuk obat, namun VCO memiliki sederet manfaat medis maupun kosmetik. Minyak kelapa komersial (RBD) dapat digunakan sebagai minyak goreng, pembuatan sabun atau bahan mentah dalam industri.

4.3 Kelemahan

1. Pembuatan VCO memerlukan waktu yang lama.

2. VCO tidak tahan lama.

3. Memerlukan bahan baku yang banyak.

4.4 Kelebihan

1. Aman bagi kesehatan tubuh, karena tidak menggunakan bahan kimia.

2. Pembuatannya dilakukan secara bersih.

3. Bahan baku mudah untuk didapat.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Virgin Coconut Oil merupakan minyak yang berasal dari buah kelapa (Cocos nucifera L). Banyaknya manfaat yang terkandung di dalam VCO karena tingginya kandungan asam lemak. Asam lemak dalam VCO bersifat jenuh membuat tidak mudah teroksidasi dengan radikal bebas.

2. VCO mempunyai manfaat sebagai pengganti minyak goreng yang sehat, bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan.

3. VCO mempunyai kelebihan dibandingkan minyak kelapa komersil.

5.2 Saran

1. Bagi ibu rumah tangga VCO dapat digunakan sebagai minyak goreng yang aman bagi kesehatan.

2. Bagi masyarakat VCO dapat digunakan sebagai lapangan usaha baru, dengan membuat dan menjualnya kepasaran.

3. Manfaat VCO dalam bidang kesehatan dan kecantikan dapat menjadi alternatif untuk tidak menggunakan bahan kimia yang tidak baik bagi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Sutarmi. 2006. Taklukan Penyakit Dengan VCO. Jakarta: Penebar Swadaya.

http://www.nawapanca.com/files/VCO_by_Membran.pdf

http://budiboga.blogspot.com/2006/06/informasi-lengkap-virgin-coconut-oil.html

http://www.depokherbal.com/herbal-news/khasiat-vco-virgin-coconut-oil/

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Mengintip%20Kandungan%20Senyawa%20Santan%20Kelapa&&nomorurut_artikel=144

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/40468/Kajian%20Sifat%20Fisiko%20Kimia%20Ekstrak%20Minyak%20Kelapa%20Murni%20%28Virgin%20Coconut%20Oil%20%28VCO%29%20yang%20dibuat%20dengan%20Metode%20Pembekuan%20Krim%20Santan.pdf?sequence=1

http://rumahkanker.com/pencegahan/pencegahan/69-minyak-goreng-yang-aman

http://rumahkanker.com/pencegahan/pencegahan/69-minyak-goreng-yang-aman

http://anekaindustri.com/industri-minyak-goreng-cooking-oil.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27279/4/Chapter%20I.pdf

0 comments:

Post a Comment